Raymond. @gc_taehyung

[[ skip plot. ]]

Tak lama kemudian, mereka berbondong-bondong melanjutkan larinya ke arah Raymond. Dia kembali terkekeh, menarik pisaunya dan berdiri.

ㅡ posisi seperti tadi. "Ini ketua kalian kan?" tanyanya, sok memastikan. Mereka terdiam. Beberapa yang dibelakang berbisik-bisik.

ㅡ mengucur cukup deras. Raymond bisa merasakan beberapa tetes darah diwajahnya. Dia kemudian menoleh ke arah yang lainnya, masih dengan ㅡ

ㅡ pisau tadi. Menusukkannya lebih dalam, dan kembali mendorongnya berlawanan arah dengan tusukan tadi. Membuat darah milik si ketua ㅡ

Yang lainnya terdiam, memandangi dirinya. Raymond melirik ke arah si ketua yang tersungkur disampingnya. Dia membungkuk perlahan, memegang ㅡ

ㅡ melompat ke atas tubuhnya. Raymond dengan cepat mengarahkan pisau tadi ke atas, membuat perut si ketua tergores.

Mereka mulai melompat dan berlari mendatangi Raymond. Dia memandang mereka satu persatu. Ketuanyaㅡyang sejak tadi berbicara dengan dia ㅡ

Raymond mengendik. "Memangnya kau pikir aku akan sudi?" Dia kemudian menarik satu combat knife ㅡsalah satu barang koleksinyaㅡ dari koper.

"Well, aku senang kau menyambutku." balas Raymond. Mereka tertawa. "Aku senang jika melihatmu terletak dimeja makan kami."

Beberapa dari mereka muncul. Raymond terkekeh pelan. "Selamat datang." sambut salah satu dari mereka, disertai dengan seringaiannya.

[[ bentar. Ceritanya werewolf disini bisa ngomong gak? Lupa sama yang di Twilight /apa ]]

Raymond mulai meraba bagian atas kopernya, tempat dia menyimpan sesuatu yang mungkin berguna untuk disaat-saat seperti ini.

ㅡ ocehannya. Atau mungkin bukan seseorang. Karena makhluk yang disana itu pasti bukanlah orang. Dia melangkahkan kakinya maju.

"Oke, mungkin masuk ke hutan saat malam bukanlah gagasan yang bagus. Dan, ugh, gelap sekali." ocehnya. "Grr." Seseorang merespon ㅡ

Dia kemudian menarik pegangan kopernya dan mengeratkan ranselnya. Kemudian melangkahkan kakinya memasuki hutan yang gelap itu.

ㅡ yang niatnya ingin ditujukan pada supir taksi itu terputus begitu saja ketika taksi tadi sudah berada di ujung jalan. "Well, terserah."

Raymond menarik kopernya keluar dari bagasi taksi dan memakai ranselnya sambil fokus pada satu hutan disampingnya. "Terimakaㅡ" ucapannya ㅡ

Demi. Ngapain kirim foto Ken.

ㅡpada telinganya. Kemudian memejamkan matanya.